Selangor FA Ingatkan Sanksi FIFA, Siapa Bayar Ganti Rugi Evan dan Ilham?


Polemik pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas dan Ilham Udin merumput ke Malaysia masih belum menemukan titik terang. PSSI tetap bersikukuh tak merestui. Begitu pula Selangor FA yang tentu tak mau begitu saja membatalkan kontrak.

Klub negeri jiran itu bahkan segera terbang ke Jakarta untuk membujuk Ketua PSSI, Edy Rahmayadi. "Kami masih dalam proses berdiskusi dengan PSSI dan Presiden Selangor akan bertemu dengan Ketua Umum PSSI untuk mencari solusinya," kata manajer Selangor FA, Datuk Abdul Rauf Ahmad dilansir bola.com (28/12/2017).

Namun Selangor tampaknya tak terlalu optimis bisa berhasil melobi petinggi otoritas sepak bola Indonesia itu. Rencana cadangan pun telah disiapkan. Salah satunya mencari pemain pengganti dari negara lain.

Namun mereka juga mengingatkan bahwa Evan dan Ilham bakal mendapat konsekuensi hukum. "Jika hukum FIFA berjalan, ini mengganggu rencana kami dan menganggu karier dua pemain tersebut,” ujar Rauf.

Hal ini bukanlah hanya sekadar ancaman atau gertakan. Kedua mantan personel Bhayangkara FC itu memang pasti akan menerima sanksi jika membatalkan kontrak secara sepihak. Lazimnya berupa ganti rugi secara materi atau finansial. Karena memang kontrak itu sendiri juga berisi perjanjian tentang pembayaran gaji.

Terlebih lagi pemain dimungkinkan menerima DP alias uang muka saat meneken dokumen kontrak. Bakal semakin runyam jika uang muka sudah terpakai, tapi kontrak kemudian dibatalkan dan malah harus membayar ganti rugi.

Taruhlah uang mukanya 10 persen, maka dengan kontrak minimal Rp1 miliar, pemain harus mengembalikan Rp100 juta. Belum laga jika ada klausul ganti rugi sekian persen. Sudah jatuh tertimpa tangga. Lantas siapa yang seharusnya membayar atas polemik ini? Apakah mau PSSI ikut membantu?

Perkiraan nilai kontrak yang disodorkan Selangor FA pernah diulas bolasport.com (21/11/2017). Jumlahnya sangat menggiurkan. Bahkan Evan Dimas disebut bisa memperoleh pendapatan 26 kali lipat dibanding gajinya saat bermain untuk klub Indonesia.

Ia bakal menjadi pemain termahal di Liga Malaysia. Selangor FA mengiming-imingi gaji sebesar 83.000 ringgit per bulan atau setara Rp269 juta. Jumlah yang semakin jumbo jika dikalikan 12 bulan atau satu tahun. Kini, harapan Evan bisa lebih membahagiakan keluarga pun terancam pupus.

Adanya sanksi FIFA sebetulnya sudah jauh hari dikhawatirkan Mulyawan Munial selaku agen Evan dan Ilham. Dalam berita breakingnews.co.id (18/12/2017), pria berkacamata ini mengingatkan bahwa pembatalan kontrak bukan hanya merugikan pemain, namun PSSI juga bakal turut mendapat sanksi.

"JIka terjadi pembatalan, maka itu bisa menutup peluang bagi pemain lain merumput di Malaysia, selain juga Indonesia terancam sanksi karena telah melanggar aturan FIFA," ujar Mulyawan

Berharap Selangor FA membatalkan kontrak tentu bukan perkara mudah. Mereka tak akan mau menanggung risiko ancaman sanksi yang serupa. Sebab pemutusan sepihak oleh klub juga bakal dianggap berbenturan dengan regulasi FIFA. Apalagi konflik ini sudah begitu terbuka dan menjadi konsumsi publik. Terkecuali otoritas terkait menutup mata.

sumber uc news
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==